2. Sudah jadi abu arang
artinya: sudah rusak sama sekali
ADA
3. Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
artinya: bersama-sama berbahagia dan bersama-sama menderita
4. Ada gula, ada semut
artinya: orang yang kaya lazimnya banyak dikunjungi orang-orang yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.
5. Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan
artinya: uang simpanan kita harus dipakai kalau perlu, karena tidak mempunyai mata pencaharian lagi
6. Asal ada, kecil pun pada
artinya: apa yang ada pada kita, walaupun sedikit, cukupkan dan manfaatkanlah
ADAT
7. Adat gunung tempatan kabut
artinya: kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta atau meminjam
8. Adat hidup tolong menolong, adat mati jenguk menjenguk
artinya: sukalah tolong-menolong dalam menghadapi macam-macam kesukaran hidup
9. Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
artinya: orang muda harus sabar, jika merindukan sesuatu. orang tua harus sabar jika, jika ditimpa macam-macam kemalangan
10. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
artinya: segala sesuatu harus dikerjakan menurut adat, cara atau kebiasaan yang berlaku
11. Adat teluk timbunan kapal
artinya: kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta atau meminjam
AIR
12. Tambah air tambah sagu
artinya: kalau tambah pekerjaan, tambah pula penghasilannya
13. Air besar batu bersibak
artinya: bila ada mara bahaya tiap-tiap orang biasanya mencari kaumnya atau bangsanya masing-masing
14. Air beriak tanda tak dalam
artinya: banyak cakapnya, tetapi tidak banyak pengetahuannya
15. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
artinya: tak enak makan dan minum, karena hati sangat terganggu
16. Air yang dingin juga yang dapat memadami api
artinya: orang yang sedang marah dan panas hati, dapat menjadi tenang kembali, karena kata-kata yang lemah lembut.
17. Air susu dibalas dengan air tuba
artinya: kebaikan dibalas dengan kejahatan
18.Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
artinya: lazimnya tingkah laku anak itu menurut contoh dari orang tuanya
19. Air tenang menghanyutkan
artinya: sedikit cakapnya, tetapi banyak pengetahuannya
20. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya
artinya: pendiam itu jangan disangka penakut atau dapat dipermainkan begitu saja
21. Air sama kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
artinya: orang-orang yang berselisih di dalam lingkungan sanak saudara sudah baik kembali, tetapi kita yang ikut campur akan mendapat malu
22. Bagai air di daun talas
artinya: tidak mempunyai kehendak yang tetap
23. Adakah dari pada telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
artinya: biasanya orang-orang yang baik mengeluarkan kata-kata yang baik pula
24. Bagai kambing dihalau ke air
artinya: sangat kecewa, karena harus mengerjakan sesuatu yang tidak disukai
25. Bermain air basah, bermain api letup
artinya: pekerjaan apa saja, yang baik atau yang buruk, akan mendatangkan ganjaran atau hukuman
26. Menepuk air di dulang, mata juga kena pacaknya
artinya: kita akan merugi sendiri, jika kita menceritakan keaiban kaum keluarga kita kepada orang lain
AYAM
27. Ayam beroga itu kalau diberi makan dipinggan emas sekali pun, ke hutan juga perginya
artinya: betapa senang dan berbahagianya di perantauan, negeri asal kita tak mudah kita lupakan
28. Seperti anak ayam kehilangan induk
artinya: menderita kesukaran, karena ditinggalkan oleh pemimpinnya
29. Bagai ayam dimakan tungau
artinya: tak sehat badannya, lagi kurus dan pucat wajah-mukanya
30. Menerka ayam di dalam telur
artinya: menentukan dengan pasti suatu hal, yang tidak mungkin dapat ditentukan terlebih dahulu
31. Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang bertambang tulang
artinya: suatu hal yang diketahui oleh khalayak ramai, karena terang dan jelasnya
32. Ayam hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam bertali benang, bertambang tanduk
artinya: suatu hal kejahatan yang belum terbongkar. walaupun kabar-kabar tentang kejahatan itu sudah ada, tetapi sukar benar untuk menunjuk penjahat-penjahatnya dengan pasti
33. Bagai ayam bertelur di padi
artinya: hidup senang tidak kekurangan apa-apa
34. Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
artinya: selalu menderita kekurangan uang, walaupun gaji atau penghasilannya besar
35. Asal ayam hendak ke lesung, asal itik hendak ke pelimbahan
artinya: tabi'at yang ada menurut kodrat tetap, tidak berubah
36. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
artinya: seia sekata, sehina semalu
AKAL
37. Lubuk akal, tepian ilmu
artinya: kaum cerdik-pandai, tempat kita bertanya
AKAR
38. Bergantung pada akar lapuk
artinya: mengharapkan bala bantuan berupa apa saja dari seseorang, yang sungguh tidak dapat menolong kita
39. Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya
artinya:seluruh bawahannyapasti akan menyerah, jika pimpinannya sudah ditaklukkan
Sumber:
Gandasudirja, Maskar. 1982. 700 Peribahasa Indonesia. Bandung: Toko Buku Ekonomi
AIR
12. Tambah air tambah sagu
artinya: kalau tambah pekerjaan, tambah pula penghasilannya
13. Air besar batu bersibak
artinya: bila ada mara bahaya tiap-tiap orang biasanya mencari kaumnya atau bangsanya masing-masing
14. Air beriak tanda tak dalam
artinya: banyak cakapnya, tetapi tidak banyak pengetahuannya
15. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
artinya: tak enak makan dan minum, karena hati sangat terganggu
16. Air yang dingin juga yang dapat memadami api
artinya: orang yang sedang marah dan panas hati, dapat menjadi tenang kembali, karena kata-kata yang lemah lembut.
17. Air susu dibalas dengan air tuba
artinya: kebaikan dibalas dengan kejahatan
18.Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
artinya: lazimnya tingkah laku anak itu menurut contoh dari orang tuanya
19. Air tenang menghanyutkan
artinya: sedikit cakapnya, tetapi banyak pengetahuannya
20. Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya
artinya: pendiam itu jangan disangka penakut atau dapat dipermainkan begitu saja
21. Air sama kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
artinya: orang-orang yang berselisih di dalam lingkungan sanak saudara sudah baik kembali, tetapi kita yang ikut campur akan mendapat malu
22. Bagai air di daun talas
artinya: tidak mempunyai kehendak yang tetap
23. Adakah dari pada telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
artinya: biasanya orang-orang yang baik mengeluarkan kata-kata yang baik pula
24. Bagai kambing dihalau ke air
artinya: sangat kecewa, karena harus mengerjakan sesuatu yang tidak disukai
25. Bermain air basah, bermain api letup
artinya: pekerjaan apa saja, yang baik atau yang buruk, akan mendatangkan ganjaran atau hukuman
26. Menepuk air di dulang, mata juga kena pacaknya
artinya: kita akan merugi sendiri, jika kita menceritakan keaiban kaum keluarga kita kepada orang lain
AYAM
27. Ayam beroga itu kalau diberi makan dipinggan emas sekali pun, ke hutan juga perginya
artinya: betapa senang dan berbahagianya di perantauan, negeri asal kita tak mudah kita lupakan
28. Seperti anak ayam kehilangan induk
artinya: menderita kesukaran, karena ditinggalkan oleh pemimpinnya
29. Bagai ayam dimakan tungau
artinya: tak sehat badannya, lagi kurus dan pucat wajah-mukanya
30. Menerka ayam di dalam telur
artinya: menentukan dengan pasti suatu hal, yang tidak mungkin dapat ditentukan terlebih dahulu
31. Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang bertambang tulang
artinya: suatu hal yang diketahui oleh khalayak ramai, karena terang dan jelasnya
32. Ayam hitam terbang malam, hinggap ke rimba dalam bertali benang, bertambang tanduk
artinya: suatu hal kejahatan yang belum terbongkar. walaupun kabar-kabar tentang kejahatan itu sudah ada, tetapi sukar benar untuk menunjuk penjahat-penjahatnya dengan pasti
33. Bagai ayam bertelur di padi
artinya: hidup senang tidak kekurangan apa-apa
34. Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
artinya: selalu menderita kekurangan uang, walaupun gaji atau penghasilannya besar
35. Asal ayam hendak ke lesung, asal itik hendak ke pelimbahan
artinya: tabi'at yang ada menurut kodrat tetap, tidak berubah
36. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
artinya: seia sekata, sehina semalu
AKAL
37. Lubuk akal, tepian ilmu
artinya: kaum cerdik-pandai, tempat kita bertanya
AKAR
38. Bergantung pada akar lapuk
artinya: mengharapkan bala bantuan berupa apa saja dari seseorang, yang sungguh tidak dapat menolong kita
39. Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya
artinya:seluruh bawahannyapasti akan menyerah, jika pimpinannya sudah ditaklukkan
Sumber:
Gandasudirja, Maskar. 1982. 700 Peribahasa Indonesia. Bandung: Toko Buku Ekonomi
Comments
Post a Comment